oleh :
Bayu Puta
Dinginnya malam mencengkam kalbu
Membuka lembaran ingatan tentangmu yang kini jauh di ujung pulau
Sebelum mata terpejam, ku pinjam sepenggl waktu tuk memeluk bayangmu
Bersama sejuta rindu melebur dlm tarian pena berkepalah biru
Bayangan wajah kusut memenuhi kantong ingatanku
Engkau yg tidurnya tak kenal lelap kala malam menyapa
Engkau yg mendahului sang mentari sebelum pagi mengepkan sayapnya
Tak pernah mengeluh dlm gelap, tak pernah berkeluh kesah dlm senyap
Kulit yg dulu mulus, kini dipenuhi guratan” halus bagaikan benang sutra yg tak ternilai harganya
Rambut yang dulu hitam kemilau, kini sedikit demi sedikit dihinggapi
Sengatan raja siang, rintik hujan, tak henti menghujam
Tak jua redup kobaran api semangat juangmu
Engkau pahlawan hidupku, akankah kupijaki surga?
Bilur “luka menganga, ditikam tingka jahilku
Miliaran kata, merobek jiwa bijakmu
Akankah kutemui bahagia di akhir nafasku?
Di ujung malam ini, ku menyapamu lewat untaian sairku
Lewat desauan sang bayu, ku bingkiskan kidung kerinduan
Jika Chairil Anwar ingin hidup seribu tahun lagi,
maka aku ingin hidup hnya untuk memelukmu
Engkau cinta pertamaku, aku mencintaimu kemarin, hari ini, esok, dan hingga
Tuhan cemburu melihatnya