• Jl. Gogor IV No.6-8, Kel. Jajartunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur.
  • (031) 7663913
  • 06.30 WIB s.d 17.00 WIB
  • Jl. Gogor IV No.6-8, Kel. Jajartunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur.
  • (031) 7663913
  • 06.30 WIB s.d 17.00 WIB

Mengenang Almarhum Abah Rohim: Pengibar Bendera 1912 Pertama di Wiyung

KLIKMU CO- Jum at 26 Agustus 2022 Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung (PCM) berduka salah satu asset, perintis,pelopor, pejuang tangguh dan sesepuh Abah Abdurrochim itu telah berpulang ke sisi Allah swt

Namun kiprah beliau dalam menghidupkan dan mendirikan Muhammadiyah di wiyung akan senantiasa hidup dan dikenang oleh generasi penerus 1912 di PCM ini

Pada edisi kedua ini kami tampilkan 2 tulisan testimoni dari abah Kamsari dan abah Riyanto, selamat menikmati

Yang pertama adalah anah Kamsari Ketika kontributor KLIKMU CO-menyapa melalui handphone beliau menuturkan

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarrohkatuh, mengenang sejarah berdirinya Muhammadiyah Surabaya wa bil khusus di daerah Wiyung,
Berdasarkan pengamatan kami almarhum H. Abdurohim adalah orang pertama yang berani memberikan label Muhammadiyah dengan memasang name bord di musholla depan rumah nya , bayangkan waktu itu eksistensi Muhammadiyah dalam tanda kutip masih asing dan selalu mendapat respon sentimen dari masyarakat, namun karena tekad terpasang papan nama senang sinarnya yang terpancar”, ungkapnya penuh haru

Lebih lanjut pria yang masih aktif di perusahaan negara ini menambahkan

“Mushola itu selain untuk tempat sholat 5 waktu secara berjamaah, sore setelah ashar juga sebagai tempat mengajinya anak anak agar mengenal baca Al-Qur’an dan syariat Islam, kalau boleh kami katakan ajaran Islam berdasarkan versi Muhammadyaan dan waktu itu sangat beresiko sekali, kenapa? karena masyarakat Wiyung masih banyak yang belum bisa menerima tentang Muhammadiyah apa? seperti ajaran baru.sebelumnya ada pengajian tetapi belum berani memasang name bord Muhammadiyah sekitar tahun 1984 dan masih ingat setiap habis’ sholat berjamaah sholat subuh selalu ada diskusi diskusi kecil tentang rencana pengembangan Muhammadiyah di Wiyung kedepannya,”, tuturnya

Lebih lanjut beliau menyampaikan lagi

“Setelahnya berkembang mengelola Musholla kantor kecamatan Wiyung, kami dipercaya oleh Pak Camat untuk membangun musholla mulai dari mencari tukang gambar sampai pembangunan musholla nya, hingga akhirnya kami memiliki musholla sendiri yang diberi nama mushola at taubah”, tukasnya

Lain lagi dengan abah Riyanto, yang memiliki hubungan yang unik dan khusus dengan abah Rohim, kepada kontributor KLIKMU CO-beliau menuturkan

“Baik Bapak Ibu sekalian yang budiman, sekilas tentang sosok pribadi Alm Bapak H Abdurrochim
Terlebih dahulu, saya sampaikan bahwa ada dua sisi yang erat antara saya dengan almarhum Pak H Abdul Rochim.
Pertama, ada pribahasa Wong Wiyung kuno, yakni : “dulur ketemu gede” maknanya, ialah :
semula, Alm Pak H Abdurrochim dengan saya/Achmad Riyanto bukan siapa-2, bukan sanak famili, tetapi ketika masing-2 berumah tangga terhimpun dalam satu Keluarga Besar Bapak H Bakeri Wiyung, maknanya adalah, istri almarhum Pak H Abdurrochim, yang bernama
Ibu Hj Alimah adalah kakak kandung istri saya yang bernama Sri Suhartutik”, ujarnya

Lebih lanjut sosok yang kalem ini menguraikan lebih dalam lagi

“Yang kedua, almarhum Pak H Abdurrochim dan saya didalam berkarya di Muhammadiyah adalah sama sama Pengurus ditingkat Cabang (PCM) Wiyung. Dan jika memperhatikan karakter kepribadian Alm Pak H Abdurrochim, Beliau berpenampilan kalem, dan jika diberikan tugas, maka akan dilaksanakan dengan semangat, dan sampai tuntas, tanpa ada rasa keberatan maupun keluhan. Contoh, saat diberi tugas sebagai Pengawas, atau sebutan sehari-hari Pak Mandor, tugas yang diemban dari PCM Wiyung ialah pembangunan GDM di TPI Wiyung Blok ii-11.
Kedua pembangunan Gedung Ponpes KH Mas Mansyur Balasklumprik dan ketiga Gedung dua SMAM9 (dua lokal), ketiganya dilaksanakan hampir bersamaan dan selesai, kecuali Gedung Ponpes sampai saat ini, masih dalam pelaksanaan pekerjaan, karena terkendala dana, sedangkan dua Gedung lainnya selesai 100 persen”, kenangnya

Cerita tentang abah Rohim memang tidak habisnya, sepak terjangnya penu cerita, Abah melanjutkan ceritanya

“Kemudian, jika kilas balik sekitar Tahun 1980-an, Warga Wiyung belum mengenal Muhammadiyah, dan dari Alm Pak H Abdurrochim dengan semangat dan kesabaran, akhirnya Warga Wiyung mengenal Muhammadiyah sehingga pada tahun 1996 terbentuklah secara resmi kepengurusan PCM Wiyung, dan alhamdulillah, saat acara peresmian berdirinya PCM Wiyung mengundang Bapak H Amien Rais”, pungkasnya haru (redaksi)

Sumber : klikmu.co

Previous Post
Newer Post