Kajian Ahad Pagi Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung Kota Surabaya menghadirkan pembicara Ustaz Munahar SHI MPd CSTMI, Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Masjid At Taqwa SD Muhammadiyah 15 Surabaya, Ahad (6/10/2024).
Kajian ini mengangkat tema Amanah Kehidupan diikuti segenap Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung, para pimpinan majelis di PCM dan segenap Ortom se-PCM Wiyung. Hadir pula para guru dan karyawan AUM PCM Wiyung, PRM se-Cabang Wiyung, masjid se-Cabang Wiyung dan simpatisan Muhammadiyah Wiyung.
Ustaz Munahar menyampaikan, amanah secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu Al Amanah. “Kata asal dari al-amaanah ialah al-amnu yang artinya ketenangan jiwa serta terbebas dari segala rasa takut,” tuturnya.
Menurut KBBI amanah berarti perintah yang harus dikerjakan dan dilaksanakan. Amanah berarti kepercayaan dan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Islam amanah adalah segala sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang dan harus dijaga. Allah dan Rasul-Nya menekankan pentingnya menjaga amanah. Dalam Al Qur’an surah Al Anfal ayat 27, Allah berfirman bahwa pengkhianatan terhadap amanah merupakan tindakan yang sangat terlarang.
Menurut beberapa tokoh seperti Imam Ali mengartikan amanah adalah perilaku terbaik dan pelaksanaan amanah adalah sumber ketenangan. Sedangkan Abdul Ghaffar mengatakan amanah adalah kesadaran di hati akan tanggung jawab yang diberikan.
Amanah kehidupan dari Allah secara langsung seperti Al Qur’an, roh/jasad, nikmat dan semesta. Dari Allah melalui Rasul seperti Al Qur’an, ibadah dan nilai. Dari Allah melalui alam berupa tanah, air, udara dan lainnya.
“Sedangkan dari Allah melalui manusia berupa jabatan di pemerintahan, jabatan di organisasi, jabatan di AUM dan lainnya,” tambah Ustaz Munahar.
Kenapa manusia suka diberikan amanah? Dalam Al Qur’an surah Al Hasyr yang artinya: “Kalau sekiranya Kami turunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.”
Manusia cenderung senang menerima amanah karena beberapa alasan, antara lain: rasa dipercaya, tanggung jawab, pahala dan reputasi. Namun ada juga yang tidak suka dengan amanah, karena takut gagal, beban emosional, kurang percaya diri dan preferensi pribadi.
“Maka bapak ibu sekalian mari kita jaga amanah sebagaimana firman Allah dalam surat Al Anfal, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Resep Islam tunaikan amanah dengan sempurna seperti dalam Al Qur’an surah Al Baqarah ayat 24 yang artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikan dengan sempurna. Allah berfirman:”Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata:”(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman:”Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”.
Cara menjaga amanah, tambah Munahar yaitu komitmen, tranparansi, kedisiplinan, integritas dan komunikasi efektif agar nanti bisa dijauhkan dari akibat tidak menjaga amanah yaitu, “hilangnya kepercayaan, hilangnya Rahmat dari Allah, reputasi tercederai, dosa besar, hubungan yang rusak, konsekuensi hukum dan perasaan bersalah,” imbuhnya.
“Amanah itu berat, namun jika kita mampu menjaga dan menunaikan dengan baik, maka kebaikannya akan kembali kepadamu dan kepada anak cucumu,” serunya sambil menutup kajian.
Sebelumnya, Ketua PCM Wiyung Suri Marzuki SE kajian Ahad pagi secara rutin diselenggarakan sebagai upaya untuk menambah ilmu, wawasan.
“Dengan bertambahnya ilmu, wawasan kita makin luas dan kita bisa sambung silaturahim sesama kader Persyarikatan Muhammadiyah di lingkungan Wiyung,” ungkap Abah Suri, panggilan akrabnya. (ali shodiqin)
Sumber : https://majelistabligh.id/