
Udara pagi yang sejuk menyelimuti lereng Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (9/6/25). Embun masih menggantung di dedaunan, dan angin pelan menyusup di antara bangunan Blessing Hill Family Resort, lokasi workshop yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk kota.
Di tempat inilah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Nonformal (PNF) PWM Jawa Timur memulai sebuah langkah baru dalam dunia pendidikan: Workshop Pembelajaran Mendalam (Deep Learning).
Sebanyak 367 kepala sekolah/madrasah, guru, dan penggerak pendidikan Muhammadiyah dari berbagai daerah di Jawa Timur hadir. Bukan karena kewajiban administratif, tetapi karena kerinduan akan makna yang lebih dalam dari proses belajar dan mengajar.
Hadir para Penggagas Perubahan
Di tengah peserta, hadir pula tokoh-tokoh yang selama ini menjadi suara nurani dan penggerak perubahan dalam pendidikan Muhammadiyah:
- Prof. Suyanto, Dewan Pakar Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, penulis naskah akademik Deep Learning, kini menyaksikan idenya mulai diterapkan secara nyata.
- Prof. Biyanto, Sekretaris PWM Jawa Timur dan Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga, yang kerap menjembatani idealisme dengan realitas kebijakan.
- Prof. Khozin, Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur, sosok yang konsisten menabur benih pembaruan.
- Dr. Eko Hardiansyah, Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur, yang merancang langkah-langkah teknis penguatan pendidikan di wilayah.
- Dr. Rahardjo, pemikir tenang yang konsisten menyalurkan energi intelektual dalam setiap gagasan.
Tidak Mengekor Arus
Dalam sambutannya yang menggugah, Prof. Khozin menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah hadir dengan dedikasi dan semangat. Ia menekankan bahwa workshop ini menjadi yang pertama di Indonesia dalam skala ini.
“Kegiatan workshop Deep Learning hari ini adalah yang pertama di antara semua. Bahkan Kementerian pun belum memulainya. Tapi Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur telah lebih dulu membaca tanda zaman dan menjawabnya dengan tindakan nyata. Kita tidak sedang mengekor arus, kita sedang menciptakan ombak peradaban,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan akhir dari proses, tetapi gerbang pembuka menuju model pendidikan yang lebih membebaskan dan membentuk karakter.
“Kegiatan ini untuk memberi informasi awal kepada peserta (kepala sekolah/madrasah dan guru Muhammadiyah Jawa Timur) mengenai pembelajaran mendalam agar mewariskan kepada guru Muhammadiyah sebuah program yang outcome-nya berupa file tentang desain pembelajaran mendalam yang dihubungkan dengan fakta ajar di sekolah/madrasah masing-masing,” jelas Prof. Khozin.
Guru Berkualitas
Sambutan hangat juga disampaikan oleh Eko Hardiansyah. Ia menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari investasi jangka panjang dalam kualitas sumber daya manusia.
“Tidak mungkin ada pendidikan yang berkualitas tanpa guru yang berkualitas. Maka, kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas guru dalam menyusun desain pembelajaran yang mendalam dan kontekstual, sesuai kebutuhan di sekolah atau madrasah masing-masing,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa implementasi deep learning menuntut perubahan mindset di kalangan pendidik: dari sekadar transfer pengetahuan menjadi fasilitasi tumbuhnya karakter dan nalar kritis peserta didik.
“Kita ingin menggeser pola pikir guru agar tidak hanya mengajar untuk menyelesaikan kurikulum, tetapi mendampingi peserta didik agar tumbuh utuh secara kognitif, afektif, dan spiritual,” ujarnya.
Pendidikan yang Menyapa Hati
Trawas hari itu bukan sekadar tempat kegiatan, melainkan ruang yang memfasilitasi renungan. Suasana alam yang sejuk dan hening mendukung jalannya workshop yang khidmat namun dinamis.
Langit yang cerah, angin yang tenang, dan pepohonan di sekitar Blessing Hill seakan ikut menjadi saksi bahwa pendidikan harus kembali pada ruh utamanya: memanusiakan manusia.
Deep Learning bukan sekadar istilah akademik, tapi paradigma baru dalam memandang siswa bukan sebagai gelas kosong, melainkan jiwa yang tumbuh. Guru bukan sekadar penyampai materi, tetapi pembimbing yang menyentuh hati dan memfasilitasi pertumbuhan.
Wajah-Wajah Harapan
Dalam suasana yang serius namun bersahabat, terlihat peserta yang khidmat mencatat, menatap layar dengan antusias, dan berdiskusi hangat. Beberapa bahkan tersenyum pelan—merasa bahwa inilah jawaban dari kegelisahan mereka selama ini terhadap praktik pendidikan yang kerap terlalu administratif.
Workshop ini bukan sekadar program pelatihan. Ia adalah pernyataan sikap: bahwa Muhammadiyah melalui PWM Jawa Timur telah memilih jalannya sendiri dalam membangun peradaban melalui pendidikan. Sebuah langkah yang pelan tapi pasti, menolak tunduk pada tren, dan memilih menanam untuk masa depan.
Mungkin kelak, anak-anak kita akan tumbuh dan berkata, “Terima kasih, karena dulu engkau berani menyelam lebih dalam, aku kini bisa berenang di lautan ilmu dan iman.”
Dan Trawas akan mencatat, langit akan menyaksikan, bahwa pada 9 Juni 2025, pendidikan Muhammadiyah melangkah lebih dalam. (#)
Jurnalis Nurkhan Penyunting Mohammad Nurfatoni
Sumber : https://tagar.co/menabur-deep-learning-dari-lereng-trawas/