• Jl. Gogor IV No.6-8, Kel. Jajartunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur.
  • (031) 7663913
  • 06.30 WIB s.d 17.00 WIB
  • Jl. Gogor IV No.6-8, Kel. Jajartunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur.
  • (031) 7663913
  • 06.30 WIB s.d 17.00 WIB

Lewat Aksi Teatrikal, SMP Muhammadiyah 17 Surabaya Serukan Damai di Eropa hingga Banyuwangi

Beragam cara dilakukan dalam menyalurkan aspirasi. Seperti yang dilakukan anak-anak SMP Muhammadiyah 17 Surabaya. Mereka mengimplementasikan pembelajaran seni dan memanfaatkan aplikasi “Running Teks” di smartphone untuk menyuarakan gagasan mereka, Rabu (2/3/2022).

Para siswa itu menyerukan salam perdamaian pada dua kasus berbeda yang terjadi hari-hari ini. Pertama, kasus internasional terkait perang Ukrania-Rusia. Kedua, terkait kasus penurunan plang Muhammadiyah di masjid Desa Tampo Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi.

Dalam acara bertajuk “Salam Damai Digital SMP Muhammadiyah 17 Surabaya”, puluhan siswa menuliskan salam damai secara digital berupa running teks di HP mereka. Adapun tulisan digital tersebut antara lain: Stop War Ukraine-Rusia Peace, Doa untuk Warga Cluring Banyuwangi, Salam Damai Digital SMP Muhammadiyah 17 Surabaya, dan lain-lain.

Menurut Hidayat ST, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 17 Surabaya, melalui aksi simpatik yang kreatif ini, para siswa dan sekolah berharap agar perang antara Rusia dan Ukrania bisa dihentikan dan kembali damai.

“Sedangkan terkait kejadian di Cluring yang telah viral dan menjadi berita nasional, semoga ada solusi terbaik agar tercipta kondusivitas dan kehidupan beragama yang damai karena bertujuan yang sama, yakni beribadah semata-mata karena rida Allah SWT,” jelasnya.

Sementara itu, penanggung jawab aksi Muh. Azam Nuri SPd menyampaikan bahwa aksi simpatik salam perdamaian secara digital diawali dengan aksi teatrikal siswa yang bercerita tentang awal mula terjadinya konflik di Ukraina dan Rusia yang kemudian menjelma menjadi perang besar. Dalam teaktrikal itu, siswa menggambarkan perang dapat dihentikan dengan cara perundingan dan diplomasi.

Di sela-sela teatrikal, siswa juga membacakan puisi perdamaian dalam bahasa Inggris dan beberapa lagu dan instrumen musik bertema perdamaian. Menurutnya, peran anak-anak dalam aksi ini totalitas ada yang berperan sebagai presiden Rusia dan Ukraina dan ada yang menjadi korban akibat perang yang terjadi.

“Wajah dan tubuh mereka diposisikan terluka parah akibat kena serpihan boma atau desingan peluru,” terang Kaur Humas tersebut.

Beberapa warga sekitar melihat dan menikmati penampilan aksi anak-anak SMP Muhammadiyah 17 di luar pagar sekolah dengan khidmat.

Salam Damai secara Digital merupakan wujud komitmen SMP Muhammadiyah 17 Surabaya yang ingin bertransformasi menjadi sekolah yang berkarakter Islami sekaligus sekolah berbasis tekhnologi. Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi digital dan aplikasi untuk media pembelajaran.  (AS)

Previous Post
Newer Post